Jumat 15 Aug 2014 18:45 WIB

810 Warga Filipina Tinggalkan Libya Lewat Laut

Kekerasan melanda Libya (ilustrasi)
Foto: Reuters/Esam Omran Al Fetori
Kekerasan melanda Libya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebuah kapal penyelamat Filipina membawa 810 warga negara itu berlayar keluar Libya, yang bergolak, kata pejabat tinggi pemerintah, Jumat (15/8).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Charles Jose mengatakan kapal berdaya tampung 1.500 tempar duduk itu menuju Malta setelah mengambil kelompok terakhir 367 pekerja Filipina di pelabuhan di kota Libya, Misrata, Kamis.

Mereka bergabung dengan 443 warga Filipina lainnya 15 orang asing yang menumpang kapal itu dari Benghazi Rabu.

Jose mengatakan, pesawat-pesawat carteran Philippine Airlines akan berangkat ke Malta Jumat malam dan dijadwalkan tiba pada hari yang sama, ketika kapal tersebut diharapkan berlabuh di negara Eropa.

Semula, 1.100 warga Filipina terdaftar untuk evakuasi oleh kapal itu, tetapi lebih dari 200 telah pulang atau mengatakan mereka akan dipulangkan ke Filipina oleh pengusaha mereka sendiri.

Menteri Luar Negeri Albert del Rosario mengatakan, pemerintah Filipina tidak lagi menyewa kapal lain dan sebagai gantinya menggunakan perbatasan darat Libya dengan Mesir dan Tunisia untuk keluar membawa warga Filipina dari negara Afrika Utara yang bermasalah itu. Pemerintah Filipina menugaskan evakuasi massal senilai 1,8 juta dolar.

Pemerintah Filipina memerintahkan evakuasi massal atas 13.000 warga Filipina di Libya sementara perang saudara sedang berlangsung, tetapi hanya sekitar 1.000 orang yang telah kembali ke tanah air.

Banyak yang mengatakan mereka enggan untuk meninggalkan Libya dan terus mempertahankan pekerjaan di negara itu meskipun kekerasan meluas di sana, sambil mengutip kurangnya kesempatan ekonomi jika kembali ke tanah air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement