Jumat 15 Aug 2014 22:51 WIB

Gugatan Klaim Tanah Adat Dikabulkan Setelah 17 Tahun

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Pengadilan Federal menyetujui klaim tanah adat yang sudah diperjuangkan selama  17 tahun oleh warga Gumbaynggirr  di pesisir Utara  New South Wales. Lebih dari 100 orang warga Gumbaynggirr berdiri dan bersorak gembira ketika Hakim Jayne jagot menetapkan keputusannya dalam sidang terbuka khusus di Nambucca Head, Pelabuhan Coffs.

Klaim tanah adat itu meliputi tanah pesisir sepanjang 6 kilometer yang terdapat didalam kawasan Taman Nasional Wanggaan, sebelah selatan kota Nambucca. Klaim tanah adat ini mulai diajukan ke pengadilan tahun 1996 lalu atas nama warga adat Gumbaynggirr.

Hanya satu dari pemohon asli yang masih hidup sampai saat ini. Dalam penyampaian keputusannya, Hakim Jagot mengakui kalau proses penetapan klaim ini terlalu lama.

"Kebenaran mendasar adalah keadilan yang tertunda adalah keadilan yang dipungkiri yang tidak boleh diabaikan dan harusnya membimbing usaha masa depan kita terkait upaya mencari resolusi dari usaha di masa depan dari kasus seperti ini, "katanya, baru-baru ini.

Mantan senator Aden Ridgeway berada ditengah penduduk pemohon Gumbaynggirr  dan mengatakan lamanya waktu untuk memproses permohonan ini merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian.

"Seringkali terhadap permohonan seperti ini upaya hukum, atau batasan yang dibutuhkan sering kali sangat problematic, sementara masyarakat lebih menyoroti hal-hal yang kecil dibandingkan pencapaian hasil yang lebih besar,” katanya.

"Saya kira jika kita terus membuka mata terhadap hal-hal yang lebih besar, maka kita akan mencapai hasil yang lebih cepat,”  tambahnya.

Meski klaim tanah adat penduduk Gumbaynggirr  sudah disetujui, namun tanah adat itu akan tetap menjadi bagian dari Taman Nasional Gaagal Wanggaan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement