REPUBLIKA.CO.ID, KATMANDU -- Hujan yang terus menerus turun selama tiga hari mengakibatkan banjir dan tanah longsor di barat Nepal. Peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya 54 orang dan 142 lainnya hilang.
Sepuluh kabupaten di daerah itu diterjang banjir. Petugas kepolisian Kesh Bahadur Shahi mengatakan, jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah.
Hujan terjadi sejak Kamis (14/8), 400 km barat Katmandu. Jalan raya dan jalan-jalan kebanjiran atau tertutup tanah longsor. Hal tersebut menghentikan penyelamat mencapai desa-desa terpencil.
Banjir menghantam saluran listrik dan menara komunikasi. Peristiwa ini membuat ribuan orang terdampar.
Shahi mengatakan, puluhan ribu orang di desa-desa yang terkena banjir tak dapat dihubungi. Lahan pertanian tersapu air, rumah-rumah warga kebanjiran. Ini memaksa orang untuk mengungsi, ke tempat yang lebih tinggi.
Kondisi cuaca yang buruk juga menyulitkan helikopter penyelamat. Truk-truk berisi persediaan darurat, makanan, tenda dan plastik dikirim ke daerah banjir. Tapi jangkauan mereka terbatas karena jalanan yang terblokir.
Musim hujan di Nepal dimulai pada bulan Juni, dan berlangsung hingga September. Awal bulan ini, longsor di dekat Katmandu menewaskan 156 jiwa.