REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri terpilih Irak, Haider Al-Abadi, Jumat mengumumkan rencana untuk memangkas portofolio kabinet dengan maksud mengurangi pengeluaran pemerintah.
Dia telah memulai konsultasi dengan partai-partai politik mengenai pembentukan kabinet yang, katanya, bertujuan untuk menjalankan lembaga-lembaga negara sesuai dengan strategi baru yang diarahkan agar sesuai dengan tahap baru.
Al-Abadi menegaskan komitmen terhadap instruksi pimpinan agama tertinggi untuk memerangi korupsi, melibatkan blok politik dalam pembentukan kabinet dan menjamin kesatuan nasional negara itu. Demikian menurut pernyataan kantornya.
Mengenai platform kabinet mendatang, ia mengatakan mengutamakan berkas-berkas dokumen seperti pemberantasan anti-korupsi, mengakhiri salah urus keuangan dan administrasi di lembaga negara, dan mengatasi tantangan-tantangan di bidang politik, urusan kebijakan ekonomi, luar negeri dan keamanan.
"Kabinet baru akan didasarkan pada efisiensi, integritas dan keterlibatan berbagai blok politik," katanya menegaskan tekad untuk mengakhiri politik, gejolak ekonomi dan keamanan di negara itu.