Ahad 17 Aug 2014 04:56 WIB

Perundingan Gencatan Senjata Israel-Palestina Masuki Babak Baru

Rep: c78/ Red: M Akbar
Menlu AS, John Kerry, (kiri) menjadi tuan rumah jamuan buka puasa dengan delegasi Palestina dan Israel di Kantor Departemen Luar Negeri AS sebelum mengawali perundingan damai
Foto: AP
Menlu AS, John Kerry, (kiri) menjadi tuan rumah jamuan buka puasa dengan delegasi Palestina dan Israel di Kantor Departemen Luar Negeri AS sebelum mengawali perundingan damai

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perundingan kesepakatan gencatan senjata antara Palestina-Israel akan digelar pada hari ini dan dan Senin (17-18/8) di Kairo. Pembicaraan dilaksanakan dalam upaya mencapai kesepakatan akhir gencatan senjata dan pencabutan blokade.

''Pertemuan juga bertujuan menyelesaikan isu-isu lain yang berkaitan dengan Gaza,'' kata Ketua delegasi Palestina Azam Al Ahmad pada Jum’at, sebagaimana dilaporkan koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.

Ahmad menegaskan tentang pentingnya pertemuan di Ramallah dengan para pemimpin Palestina untuk perincian poin kesepakatan, laporan perkembangan dan konsultasi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan Gaza.

Dikatakannya, poin yang telah diperbincangkan secara lebih mendalam di antaranya perihal tawanan perang, pertukaran para tawanan, serta ketentuan-ketentuan pendirian pelabuhan dan bandara sehingga kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan penyelesaian.

Pada intinya, kesepakatan ingin megnacu pada gencatan senjata, penghentian agresi dan pengangkatan  blokade Gaza. ''Kesepakatan juga memungkinkan adanya pergerakan orang dan barang dari kedua arah, Tepi Barat dan Jalur Gaza atau sebaliknya,'' lanjutnya.

Jubir Jihad Islam Yousef al-Hasayneh mengatakan pihak Palestina menyetujui gencatan senjata lima hari untuk memberikan Mesir lebih banyak waktu  guna  menyelesaikan beberapa masalah teknis yang menghalangi kesepakatan akhir.

''Kami berharap kesepakatan gencatan senjata  akan ditandatangani tepat lima hari kedepan dengan kesepakatan,'' kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement