Ahad 17 Aug 2014 05:00 WIB

Kaum Kiri Israel Desak Netanyahu Mundur

Rep: C54/ Red: M Akbar
PM Israel, Benyamin Netanyahu
Foto: AP
PM Israel, Benyamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Aksi memrotes agresi militer Israel ke Gaza, Palestina, tak hanya terjadi di luar tetapi juga marak dilakukan di dalam negeri Israel sendiri.

Pada Sabtu (16/8) malam waktu setempat, ribuan orang yang berasal dari kelompok kiri berkumpul di Rabin Squere, Tel Aviv. Mereka mendesak Perdana Menteri Benyamin Netanyahu agar menyudahi invasi ke Gaza.

Pemimpin pengunjuk rasa Zehava Gal-On menyatakan Netanyahu harus mundur karena telah gagal menciptakan perdamaian selama kepemimpinannya. Zehava mengatakan, Israel akan lebih baik jika menghentikan blokade atas Gaza, mengakhiri pendudukan, serta kembali ke meja perundingan melalui gencatan senjata.

"Dia harus menghentikan ini dan bertanggung jawab atas hilangnya 64 nyawa (tentara Israel) dan juga masyarakat sipil," ujar dia, seperti dikutip Jerusallem Post.

Dalam aksinya, pemrotes mengibar-ngibarkan bendera Israel serta berbagai poster protes. Dua di antara postes tersebut berbunyi "Yahudi dan Arab menolak bermusuhan" serta "Jika tak Ada Perdamaian, Maka Datanglah Perang."

Pihak pengunjuk rasa mengklaim jumlah mereka lebih dari 10 ribu. Namun begitu, media Israel memperkirakan total pemrotes hanya beberapa ribu saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement