REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (16/8) menuduh Kiev mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan Rusia ke wilayah bergolak di Ukraina Timur.
Tuduhan Kiev belum lama ini bahwa Moskow menunda penyerahan sebagian dokumen kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membingungkan. Tuduhan semacam itu adalah upaya baru untuk menggerecoki pengiriman bantuan kemanusiaan Rusia buat warga di Lugansk dan Donetsk.
"Mereka yang terlibat dan ... mereka yang memerintahkan serangan terhadap jalur Izvarino-Lugansk di bawah izin Kiev memikul tanggung jawab langsung bagi krisis kemanusiaan yang memburuk di bagian tenggara Ukraina," kata kementerian itu.
Pemerintah Ukraina menuduh Rusia menolak untuk mengirim bantuan kemanusiaan melintasi pos pemeriksaan yang dikuasai oleh Ukraina, dan belum menyerahkan informasi mengenai isi bantuan kemanusiaan tersebut.
Sebagai tanggapan, Rusia menyatakan jalur pengiriman Izvarino-Lugansk saat ini adalah pilihan Kiev karena mereka tak bisa menjamin keamanan jalur yang asli, yang selamanya disetujui oleh Rusia.
Pernyataan itu juga mengatakan dokumen mengenai informasi khusus barang kemanusiaan Rusia, termasuk jumlah paket dan keabsahan, dikirim ke markas ICRC beberapa hari sebelumnya.
"Kami belum menerima permintaan tambahan apa pun yang menjelaskan atau memberi perincian lebih lanjut dari mereka," kata kementerian tersebut.
Rusia mendesak semua pihak agar segera melakukan tindakan untuk sepenuhnya menjamin keselamatan misi kemanusiaan itu, termasuk gencatan senjata dan penyelesaian masalah yang masih ada mengenai pengiriman bantuan.