REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dua polisi Israel terluka dalam bentrokan dengan warga Palestina di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa di Yeruselem. Namun, laporan tidak menyatakan seberapa serius cedera yang diderita kedua polisi itu.
Seperti dilansir dari WorldBulletin Ahad (17/8), saksi mata mengatakan ketegangan telah berlangsung tinggi di sekitar masjid Al-Aqsa, setelah polisi Israel memberlakukan pembatasan pada masuknya santri dan jamaah Palestina ke tempat suci tersebut.
Baru-baru ini, Israel telah memberlakukan langkah-langkah ketat pada akses jamaah Muslim ke Al-Aqsa, sekaligus memfasilitasi kegiatan serangan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi. Itu diungkapkan saksi mata dan Otoritas Wakaf Islam Palestina.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga di dunia. Sementara Yahudi merujuk wilayah itu sebagai 'Bait Suci'. Mereka mengklaimnya sebagai tempat bagi kuil dari dua Yahudi terkemuka di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah pada 1967. Israel kemudian menganeksasi kota suci itu pada tahun 1980, dan mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota dari wilayah yang memproklamirkan diri negara Yahudi. Namun langkah ini tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.