Ahad 17 Aug 2014 19:23 WIB

Diam-diam Israel Kembangkan Sistem Baru Anti-Terowongan

Rep: c64/ Red: Maman Sudiaman
Terowongan Gaza
Terowongan Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pejuang Hamas mestinya lebih waspada lagi. Pasalnua, saat ini Israel sedang mengembangkan sistem baru yang dapat mendeteksi dan menghancurkan terowongan yang digali oleh pejuang Palestina Hamas.

Selama ini, terowongan tersebut digunakan Hamas menuju perbatasan Jalur Gaza.Laman Al-Arabiya mengabarkan Ahad (18/8), sistem baru ini dikembangkan oleh sebuah konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Elbit System. Elbit System merupakan pengembang terbesar teknologi militer.

Sistem baru tersebut diharapkan dapat menghilangkan ancaman terowongan di masa depan. Sistem ini dapat digambarkan sebagai versi bawah tanah Iron Dome. Seorang perwira dari Angkatan Pertahanan Israel, Yediot Aharot mengatakan, sistem proteksi ini akan didasarkan pada pendekatan dua arah.

Ia berkata, fungsi pertama adalah sensor dan pemancar akan digunakan untuk memantau penggalian bawah tanah dab rongga sebelum menghancurkannya dengan robot teknologi terbaru.

Atai Shelach, mantan komandan unit keruskan terowongan mengatakan, sistem tersebut nantinya kan ditanam ditanah dengan kedalaman 100 kaki. Diketahui bahwa teknologi baru ini diperkirakan dapat menelan biaya sekitar 430 M shekel dan akan dikerahkan sepanjang 42 mil perbatasan Israel dengan Jalur Gaza.

Meskipun terobosan teknologi baru, banyak ahli militer memperingatkan bahwa  kemungkinan ancaman terowongan masih tetap ada. "Ini masalah strategis dan ancaman global. Dan, hal ini bukanlah tebakan yang liar untuk mengasumsikan bahwa terowongan-terowongan itu ada di utara dan bahkan di Suriah," kata Shelach

Pada Ahad (17/8) delegasi Palestina dan Israel tengah menuju Kairo untuk melanjutkan kembali negosiasi gencatan senjata permanen atau jangka panjang. Sebelumnya, Ma'an News Agency melaporkan, kesepakatan gencatan senjata akan ditandatangani oleh Israel pada hari terakhir gencatan senjata sementara yang kini tengah berlangsdung di Gaza.

Hamas pun mengatakan, apabila Israel tidak menyetujui tuntutan rakyat Palestina maka adanya kemungkinan perang akan kembali dilanjutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement