REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kawasan Federation Square seolah menjadi milik bangsa Indonesia, Ahad (18/8) Betapa tidak, aroma rokok kretek, suara gendang, bendera merah putih di mana-mana, dan dipuncaki dengan pertunjukkan tari Saman.
Bendera Merah Putih dinaikkan oleh pasukan Paskibraka yang terdiri dari mahasiswa Indonesia di Melbourne. (Photo: Sastra Wijaya)
Sekitar seribuan orang lebih, sebagian besar warga Indonesia namun banyak juga warga Melbourne lainnya memadaki plaza ini guna mengikuti upacara penaikan bendera Merah Putih di Fed Square dan kemudian dimeriahkan oleh pertunjukkan tarian Saman oleh 69 orang, guna menandai 69 tahun kemerdekaan Indonesia.
Tepat pukul 15.00 waktu Melbourne, di tengah cuaca dingin, namun tidak hujan, seperti yang diperkirakan akan terjadi, belasan anggota pasukan Paskibraka menaikan bendera Merah Putih guna mendampingi enam bendera Merah Putih lainnya yang sudah dinaikkan sejak pagi.
Sudah menjadi kebiasaan bagi Federation Square, kawasan yang paling banyak dikunjungi turis di Melbourne mengijinkan setiap komunitas menaikkan bendera negara mereka di hari kemerdekaan. Indonesia sudah mulai mengikuti kebiasaan ini sejak empat tahun lalu.
Para penari Saman ini terdiri dari warga dan manca negara. (Photo: Sastra Wijaya)
Setelah penaikan bendera, acara utama lainnya adalah pertunjukkan Tari asal Aceh, Saman yang diperagakan oleh 69 penari yang tergabung dalam kelompok Saman Melbourne. Enam puluh sembilan orang memang sengaja ditentukan guna memperingati 69 tahun kemerdekaan Indonesia. Walau tidak terlalu panjang, para penari ini tampil memukau dan memuaskan para penonton yang sudah hadir.
Banyak diantara penonton adalah warga asal Indonesia yang sedang berkunjung ke Melbourne. (Photo: Sastra Wijaya)
Mereka yang hadir dalam perayaan kemerdekaan di Melbourne ini tidak saja dari kalangan mahasiswa atau warga Indonesia yang menetap di sini. Beberapa kelompok diantaranya tim AFL Indonesia yang sedang bertanding di turnamen internasional, ada juga rombongan pelajar SMP Negeri 5 Yogyakarta yang sedang melakukan kunjungan ke sekolah kembar mereka di Portland, sekitar 5 jam dari Melbourne.
Bagaimana pendapat mereka yang hadir menyaksikan Tari Saman?
"Saya Bangga jadi orang Indonesia, karena saya tidak menyangka kalau mendapat sambutan yang luar biasa. Juga diantara para penari itu ada yang warga dari negara lain. Saya semakin bangga," kata Syfa Jasmine Nadira, pelajar SMA 8 Bandung yang sedang mengikuti pertukaran pelajar selama 5 minggu di Melbourne.
Warga bukan Indonesia juga terkesan. "Tarian ini sangat fantastis, dan keren sekali melihat budaya Indonesia yang ditonton ratusan orang di pusat kota Melbourne! Tarian ini benar-benar pintar karena harus menyeragamkan semua penarinya," David Burnton seorang pengacara. "Sangat keren melihat sebuah perayaan kebudayaan yang penting bagi Indonesia... juga menarik karena kita jarang melihat seperti ini di sini," ujar Melissa Mokoslych, salah seorang pelajar di Melbourne.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).