REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Menteri Pariwisata dan Barang Antik Palestina Rula Ma'ayah menyatakan dunia pariwisata di Palestina telah mengalami penurunan drastis. Menyusul adanya gempuran Israel terhadap Jalur Gaza.
Ma'ayah mengungkapkan sektor pariwisata telah menurun sekitar 60 persen sejak serangan Israel terhadap Gaza dimulai. Kebrutalan Zionis juga menyebabkan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan meningkatkan ketegangan di Tepi Barat.
Pada Agustus 2013 tercatat sekitar 83 ribu wisatawan yang berkunjung ke Palestina. Tetapi, ketika perang berkecamuk di Gaza hingga awal Agustus 2014, hanya sekitar 17 ribu wisatawan yang berkunjung ke Palestina.
"Para pemilik Hotel mengatakan semua ruangan sudah di-booking hingga September. Jika reservasi tidak banyak yang dibatalkan," ujar Ma'ayah.
Ma'ayah berharap saat menjelang Hari Raya Natal, sektor pariwisata Palestina di Bethlehem dapat dipenuhi oleh turis-turis. Pun, pertempuran di Jalur Gaza telah mengakibatkan kerusakan fisik ke beberapa situs sejarah dan agama Palestina.
Misalnya, Pelabuhan kuno The Strip yang merupakan situs penting yang diyakini telah digunakan dalam perdagangan rempah-rempah oleh bangsa Romawi di zama sebelum masehi. Tepatnya pada abad pertama yang kini mengalami kerusakan
"Selain itu, masjid tua di Gaza seperti Masjid Hashim al-Mamlouki dan Masjid Al-Omari dan tempat kudus Nabi Yusuf telah rusak." kata Ma'ayah.