Senin 18 Aug 2014 10:21 WIB

Iran akan Terus Memperkaya Uranium

Hassan Rouhani
Foto: AP Photo/Keystone,Jean-Christophe Bot
Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani pada Ahad (18/8), mengatakan bahwa kemampuan pertahanan rudal Iran saat ini tidak berarti bisa dirundingkan.

Rouhani membuat pernyataan itu dalam pertemuan di Teheran dengan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, yang sedang melakukan kunjungan ke Teheran untuk melakukan pembicaraan nuklir dengan para pejabat Iran.

Menggarisbawahi langkah-langkah yang telah diambil Iran untuk menunjukkan transparansi dalam hal program nuklirnya, Rouhani mengatakan, Teheran menerima pengawasan IAEA hanya dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan tidak ada di luar itu.

Dalam hal kesepakatan akhir dicapai dengan P5 +1 di bawah kesepakatan sementara yang dibuat di Jenewa November lalu, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama, Iran akan terus memperkaya uranium sampai ke tingkat yang dibutuhkan di dalam negeri dan di sisi lain diperlukan untuk mengangkat semua sanksi, kata Rouhani.

P5+1 adalah lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, Rusia ditambah Jerman.

Presiden menegaskan bahwa senjata pemusnah massal tidak punya tempat dalam doktrin pertahanan Iran.

Dia menambahkan, kesepakatan komprehensif akan menjadi pencapaian win-win bagi kedua pihak, yang membantu meningkatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini dan seluruh dunia.

Sementara itu, kepala IAEA Amano menghargai kerja sama Iran dengan badan PBB itu, terutama selama tahun lalu. Amano mengatakan IAEA tidak puas dengan perpanjangan negosiasi dengan Teheran, dan menyatakan harapan bahwa berbagai masalah yang ada akan diselesaikan dalam jadwal yang wajar dengan kerja sama yang erat dari kedua pihak.

sumber : Antara/IRNA-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement