REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Para juru runding Israel dan Palestina Senin (18/8) menyetujui memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza selama 24 jam.
''Hamas menegaskan perpanjangan itu tetapi menyalahkan Israel atas "sikap keras kepala" dalam perundingan yang melelahkan,'' tulis laporan kantor berita AFP.
Satu gencatan senjata lima hari sebelumnya berakhir pada Senin tengah malam waktu setempat (21.00 GMT). "Kedua pihak telah sepakat untuk 24 jam gencatan senjata mendatang," kata pejabat dari delegasi Palestina di Kairo.
Kantor berita resmi Mesir MENA mengutip satu "pernyataan pejabat Mesir" yang menegaskan perpanjangan gencatan senjata itu.
Perundingan-perundingan berpusat pada usulan Mesir untuk memenuhi beberapa tuntutan Palestina, seperti meringankan blokade Gaza, tetapi menunda batu sandungan perundingan lainnya.
Hamas telah berulang kali memperingatkan pihaknya tidak akan memperpanjang gencatan senjata, menekan untuk segera mendapatkan apa yang akan memungkinkan untuk mengklaim konsesi dari Israel setelah perang empat pekan yang menghancurkan sejak Juli dan Agustus.
"Perundingan-perundingan telah menghadapi kesulitan karena pendudukan sangat keras kepala, dan perpanjangan 24 jam datang sebagai hasil dari permintaan mediator agar memiliki kesempatan lain," tulis pejabat senior Hamas Ezzat al-Rishq di Twitter.
Kelompok gerilyawan telah berada di bawah tekanan baik dari Presiden Palestina Mahmud Abbas maupun Mesir, yang berbatasan dengan Gaza di barat.