REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Sebanyak 17 pasien yang diduga terinfeksi ebola di Liberia dinyatakan hilang, Senin (18/8). Pasien-pasien ini hilang setelah penyerangan sebuah klinik di Ibukota Liberia.
Pemerintah Liberia sebelumnya menyatakan bahwa para pasien yang melarikan diri dari serangan telah dipindahkan.Kerusuhan terjadi akibat warga yang tidak terima keluarga maupun kerabat yang menjadi pasien dibawa untuk dikarantina.
Wabah ebola telah menyebar ke empat negara di Afrika Barat, yaitu Guinea, Liberia, Sierra Leone, dan Nigeria. Sedikitnya 1145 orang telah tewas, sejak penyebaran virus ini terjadi Februari lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasang status tanggap darurat akibat penyebaran virus ebola, yang terjadi semakin cepat. WHO juga telah meminta agar pemeriksaan seluruh wisatawan yang datang dari negara-negara terjangkit ebola dilakukan. Pemerikasaan di seluruh bandara, pelabuhan laut, dan pintu masuk di tiap perbatasan negara diminta dilakukan oleh WHO.
Dengan penyebaran virus ebola yang semakin mengkhawatirkan, Kamerun telah menutup wilayah perbatasan dengan Nigeria, yang merupakan tetangga terdekatnya. Penutupan dilakukan dari seluruh jalur, baik darat,laut, dan udara.