Selasa 19 Aug 2014 20:06 WIB

Australia Bebaskan Anak-Anak Pencari Suaka

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Anak-anak dan keluarga mereka yang saat ini ditahan di pusat penahanan di Australia akan dibebaskan. Hanya  saja kebijakan ini tidak berlaku untuk anak-anak yang ditahan di Nauru dan Christmas Island.

Pemerintah Australia baru saja mengumumkan adanya visa baru -bridging visa - guna memungkinkan anak-anak berusia di bawah 10 tahun yang sekarang ditahan dibebaskan.

Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison mengatakan kebijakan ini akan mempengaruhi sekitar 150 anak-anak yang sekarang ini berada di pusat penahanan bersama orang tua mereka, dari sekitar 500 anak-anak. "Ini adalah bonus karena keberhasilan kami menghentikan kedatangan kapal pencari suaka," katanya, baru-baru ini.

Menurut Morrison, saat ada 1.547 anak-anak di pusat penahanan komunitas sampai akhir Juli, namun belum ada kejelasan berapa yang akan dibebaskan karena kasusnya akan diputuskan "satu per satu".

"Kami yakin akan bisa memindahkan sejumlah besar dari mereka dari penahanan ke dalam program visa bridging," kata Menteri Morrison.

Statistik departemen imigrasi menunjukkan adanya 404 anak-anak yang ditempatkan di "pusat penahanan alternatif" di Australia sampai akhir Juni.

Morrison mengatakan anak-anak dan keluarganya ini akan dibebaskan sebelum akhir tahun.

Salah satu lukisan anak-anak di pusat penahanan imigrasi di Christmas Island. (Photo: Komisi HAM Australia)

"Kami masih melakukan konsultasi dengan siapa yang akan membantu mereka," kata Morrison kepada ABC.

"Karena dengan peraturan baru ini, diperlukan bantuan tambahan bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun yang dibebaskan dengan keluarga mereka."

Sebelumnya, para keluarga yang memiliki anak-anak kecil tersebut ditahan di pusat penahanan, tanpa adanya visa, tidak memiliki hak untuk bekerja dan juga diwajibkan secara teratur untuk melapor ke departemen imigrasi.

Dan Presiden Komisi HAM Australia Gillian Triggs mendesak pemerintah untuk memberikan hak kepada anggota keluarga dewasa dari para pencari suaka untuk bekerja.

Dalam pernyataannya, Profesor Triggs mengatakan "anak-anak ini akan dipindahkan ke dalam situasi keuangan yang sulit" bila kebijakan tidak berubah.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement