REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Otoritas Penerbangan AS (FAA), Senin (18/8) waktu setempat, memerintahkan maskapai penerbangan yang berbasis di AS tidak terbang melintasi Suriah, akibat 'potensi ancaman serius' bagi pesawat sipil, antara lain dari kelompok-kelompok bersenjata dengan senjata anti-pesawat.
"Berdasarkan penilaian terbaru mengenai resiko yang terkait dengan operasi tersebut dan kurangnya permintaan dari operator yang ingin terbang di wilayah udara ini, kami percaya sungguh bijaksana melarang pesawat AS terbang ke, dari dan melintasi Suriah," kata FAA dalam sebuah pernyataan.
Notice to Airmen yang dikeluarkan sebelumnya oleh FAA menyarankan para operator penerbangan untuk menghindari terbang melintasi Suriah. "Konflik bersenjata yang sedang berlangsung dan situasi keamanan yang bergejolak di Suriah menjadi ancaman potensial serius terhadap penerbangan sipil," kata memo itu.
"Kelompok-kelompok fanatik bersenjata di Suriah diketahui dilengkapi dengan berbagai senjata anti-pesawat yang memiliki kemampuan untuk mengancam pesawat sipil," tambah FAA.
FAA telah mencatat bahwa kelompok-kelompok oposisi telah menembak jatuh pesawat militer Suriah dalam konflik yang dimulai hampir tiga setengah tahun yang lalu. Larangan tersebut diberlakukan pada semua perusahaan dan penyelenggara penerbangan komersial AS.
FAA juga telah menerapkan larangan pada pesawat-pesawat AS untuk terbang melintasi Irak, yang efektif diberlakukan sejak 8 Agustus.Suriah, seperti Irak, berada pada jalur penerbangan antara Eropa dan Timur Tengah atau Asia.