REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tiga pekerja asal Bangladesh tewas tergencet landasan beton proyek Transit Aliran Massa (MRT) seberat 650 ton di Kota Damansara. Mayat ketiga korban baru berhasil dikeluarkan setelah landasan beton itu dipotong menjadi 14 bagian, demikian dilaporkan berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Rabu (20/8).
CEO Mass Rapid Transit Corporation Sdn Bhd (MRT Corp) Datuk Azhar Hamid mengatakan, saat kejadian empat pekerja sedang memasang dinding laluan MRT. "Tiba-tiba beton itu jatuh dan menghembap tiga pekerja yang berada di bawahnya sedangkan seorang lagi berhasil menyelamatkan diri," katanya.
Proyek MRT itu meliputi jalur sepanjang 150 km dengan rangkaian rel pertama dari Sungai Buloh ke Kajang, melibatkan perjalanan sejauh 60 km dengan 35 stasiun yang akan melalui pusat kota Kuala Lumpur. Ia mengatakan, pihak MRT akan bertanggung jawab penuh atas kejadian yang pertama kali ini dan pengerjaan proyek akan dihentikan sampai pengusutan selesai dijalankan.
Pada 23 April, Jalan Bukit Bintang yang mengarah ke Jalan Tun Razak terpaksa ditutup karena tanah ambles sedalam empat meter di laluan pejalan kaki akibat pembangunan proyek MRT di bawah tanah.