REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO - Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, telah menunda kunjungannya ke Pakistan yang sedianya akan dilakukan pada akhir Agustus. Penundaan tersebut disebabkan kerusuhan politik di Islamabad.
Pengunjuk rasa antipemerintah di Islamabad telah menuntut Perdana Menteri Nawaz Sharif mengundurkan diri. "Kami harus menunggu dan melihat tentang kunjungan ini," kata Rajapaksa kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita Bernama, Selasa (19/8).
Presiden mengatakan ingin bicara dengan pihak berwenang Pakistan terkait isu warga negara Pakistan di Sri Lanka yang telah mengajukan permintaan suaka dengan badan pengungsi PBB, UNHCR.
Sebuah pengadilan di Sri Lanka pekan lalu menangguhkan deportasi puluhan warga negara Pakistan yang telah lama tinggal di Sri Lanka, di mana permohonan suaka mereka tertunda dalam waktu yang lama.
Sri Lanka telah meningkatkan deportasi dari Pakistan menyusul tuduhan mereka terlibat dalam aksi terorisme terhadap India.
Menteri Luar Negeri Sri Lanka, GL Peiris, pada Selasa mengatakan Kolombo telah meyakinkan New Delhi bahwa negara tidak akan digunakan untuk mengadakan aktivitas anti-India.