REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dilaporkan Middle East Online pada Selasa (19/8), mengaku telah mengeksekusi wartawan Amerika sebagai pembalasan atas serangan udara AS. Mereka mengancam akan membunuh wartawan kedua, jika AS tak menghentikan serangan.
Kelompok militan ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan aksi pemenggalan Foley. Mereka juga menampilkan tawanan kedua, Steven Sotloff, dan mengancam akan membunuhnya jika AS tak menghentikan serangan.
Kelompok tersebut juga mengatakan, nasib reporter tersebut terletak di tangan Presiden AS Barack Obama. Mereka meminta Obama segera memerintahkan penghentian aksi militer pada kelompok militan.
Gedung Putih menyatakan, intelijen AS tengah mempelajari video. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Caitlin Hayden mengatakan, jika benar video asli mereka terkejut akan kebrutalan militan.
Foley merupakan koresponden yang berpengalaman meliput perang di Libya, sebelum ke Suriah. Ia merupakan kontributor situs berita GlobalPost, Agence France-Presse (AFP) dan media lainnya.