REPUBLIKA.CO.ID, HIROSHIMA -- Sebanyak 27 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tanah longsor yang terjadi di pinggiran kota Hiroshima, Jepang, pada Selasa (19/8) waktu setempat. Peristiwa longsor ini terjadi setelah guyuran hujan deras.
Sepuluh orang hilang setelah volume hujan beberapa bulan dicurahkan Selasa malam sehingga melonggarkan lereng yang sudah jenuh oleh hujan lebat lebih dari beberapa pekan terakhir.
"Ada hujan dan guntur sepanjang malam, memukul ke bawah begitu keras. Saya tidak takut untuk pergi ke luar," kata seorang warga kepada Fuji TV. "Besar sangat besar curahnya. Saya belum pernah melihat hal seperti ini."
Helikopter-helikopter terjatuh, para korban yang selamat diangkut keluar, saat para petugas penyelamat mencari di dalam lumpur dan tumpukan batu di daerah pemukiman sekitar 5 km (3 mil) dari pusat kota.
Di antara mereka yang digali dari puing-puing adalah dua bersaudara, berusia sebelas dan dua tahun, yang rumahnya terkena timbunan longsir saat mereka tidur. Tas sekolah merah seorang anak, tertutup lumpur, terletak di puing-puing.
Rumah-rumah telah mendorong hingga 100 meter oleh tanah longsor di daerah paling parah, di mana tebal lumpur setinggi lutut sehingga menghambat upaya penyelamatan.
"Hujan mengalir turun dan jalan di depan rumah saya berubah menjadi sungai," seorang pria berusia 70 tahunan kepada Televisi Nasional NHK.
Tanah di daerah itu terdiri dari jenis yang menyerap air sampai tiba-tiba mengendur dan meluncur, meningkatkan bahaya, kata ahli manajemen bencana kepada NHK. Kota-kota di tanah langka Jepang sering diperluas ke daerah pegunungan, menyebabkan pembangunan tersebut rawan longsor.
Sekitar 240 mm (9 inci) curah hujan di daerah tersebut pada 24 jam terakhir hingga Rabu pagi, tingkat pemecahan rekor yang setara dengan senilai satu bulan hujan biasa pada Agustus, kata Badan Meteorologi.
Kekuatan longsor menghancurkan jalan aspal, sementara aliran lumpur merobek seluruh lingkungan, mengubah rumah menjadi tumpukan puing-puing bengkok. Batu-batu besar dengan diameter tiga meter berserak di sekitar.