Rabu 20 Aug 2014 19:09 WIB

Penembakan Kembali Terjadi di Ferguson

Rep: Gita amanda/ Red: Esthi Maharani
Pengunjuk rasa di Ferguson, MIssouri
Foto: AP
Pengunjuk rasa di Ferguson, MIssouri

REPUBLIKA.CO.ID, FERGUSON-- Dua polisi kota St. Louis, Ferguson, menembak mati seorang pria kulit hitam, pada Selasa (19/8). Pihak berwenang berdalih melakukan penembakan karena korban mengacungkan pisau beberapa meter dari petugas.

NBC News melaporkan, sedikitnya 100 orang langsung berkumpul di lokasi kejadian. Beberapa orang meneriakkan, " Angkat tangan! Jangan tembak!". Dalam upaya menahan diri dalam aksi protes sepekan setelah pembunuhan terhadap Michael Brown, seorang remaja kulit hitam.

Beberapa jam setelah penembakkan, sempat terjadi ketegangan. Beruntung tak ada konfrontasi fisik. Kehadiran polisi saat itu lebih terbatas, kontras dengan kejadian pekan lalu di Ferguson.

Kepala Kepolisian Daerah St. Louis Sam Dotson mengatakan pada wartawan, pria yang ditembak tersebut bertindak tak menentu, berjalan bolak-balik, dan naik turun jalan. Ia juga diduga mencuri minuman energi dan paket kue-kue dari toko terdekat.

Kepala mengatakan, petugas telah berulang kali memerintahkan pria berusia 23 tahun tersebut untuk menjatuhkan pisaunya. Namun, pria itu menolak dan membuat petugas menggunakan senjatanya.

"Tembak aku sekarang. Bunuh aku sekarang," kata kepala polisi menirukan pria tersebut.

Ia menambahkan, dua petugas mengeluarkan tembakan setelah pria tersebut bergerak menghampiri salah satu dari mereka. "Salah satu saksi menggambarkannya sebagai bunuh diri oleh polisi," ujar Dotson.

Penembakan polisi terhadap Brown pada 9 Agustus di Ferguson, memicu lebih dari satu pekan aksi protes. Gubernur Missouri Jax Nixon memerintahkan Garda Nasional pada Senin (18/8), untuk melakukan patroli jalan raya. Pejabat mengatakan, tentara akan berpatroli lagi Selasa malam.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement