REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Myanmar menemukan kasus diduga Ebola. Demikian kata Kementerian Penerangan negara itu pada Rabu.
''Seorang pria 22 tahun warga Myanmar yang bekerja di dua negara Afrika, Guinea dan Liberia, ditemukan demam ketika tiba di bandar udara antarbangsa Yangon dari Bangkok pada pukul 20.00 waktu setempat, Selasa,'' kata laman kementerian itu.
''Karena diduga terpapar Ebola, ia dikirim ke bangsal terisolasi di pinggiran untuk pemeriksaan lebih lanjut apakah dia benar-benar terinfeksi penyakit mematikan itu,'' tambahnya.
Sementara itu, Myanmar mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap penyebaran Ebola yang berasal dari penemuan penyakit tersebut di empat negara Afrika Barat.
Deteksi virus sedang dilakukan di bandara-bandara dan pelabuhan-pelabuhan dengan menggunakan peralatan dan pelatihan kursus modern. Program pengendalian infeksi sedang dilakukan di fasilitas perawatan kesehatan negara.
Menurut pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan rekan-rekan dari negara lain, badan-badan PBB, organisasi non-pemerintah internasional lokal dan masyarakat sipil untuk langkah-langkah pencegahan penyakit terkait.