Kamis 21 Aug 2014 06:46 WIB

Ratusan Ribu Orang Larikan Diri Akibat Pertempuran di Ukraina

Logo UNHCR
Logo UNHCR

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Setidaknya 415.800 orang telah melarikan diri dari rumah mereka karena pertempuran antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Begitu pernyataan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (UNHCR).

Menurut perkiraan terbaru UNHCR, 190.000 orang telah mengungsi di Ukraina, sementara 197.400 telah melarikan diri ke Rusia. Selanjutnya 14,600 telah melakukan perjalanan ke Polandia dan 13.883 ke Belarus.

"Dalam laporan-laporan sebelumnya, puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas Senin ketika konvoi bus pengungsi terkena serangan roket di dekat kota timur Luhansk," kata seorang juru bicara militer Ukraina, Rabu (20/8).

Ukraina telah menuduh pemberontak pro-Rusia menargetkan serangan pada konvoi itu, tetapi kelompok separatis menyangkal pihaknya bertanggungjawab.

"Para pemberontak mengharapkan konvoi dan menghancurkannya seluruhnya. Kami belum bisa menghitung jumlah korban ... Puluhan (tewas)," kata juru bicara Andriy Lysenko dalam penjelasannya kepada wartawan.

Sekitar 500 orang sehari mengungsi dari Luhansk, kota kubu pemberontak, yang dilanda pertempuran berbulan-bulan kelompok pemberontak dengan pasukan Ukraina, dan lebih dari dua pekan tidak mendapatkan pasokan air dan listrik.

Tembakan artileri kuat menghantam satu iringan pengungsi di dekat kawasan Khryashchuvatye dan Novosvitlivka. Kekuatan ledakan itu sangat tinggi sehingga orang-orang itu terbakar hidup-hidup di dalam kendaraan - mereka tidak bisa keluar," kata Proshin kepada saluran televisi Ukraina 112.ua.

Juru bicara lain untuk operasi militer di timur, yang menghadapi kelompok pemberontak sejak April, mengatakan pemberontak bertanggung jawab atas serangan dan jumlah korban tewas belum diketahui.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement