REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan tetap melanjutkan serangan militer terhadap jalur Gaza, sampai situasi di kota-kota Israel dipulihkan. "Operasi belum berakhir," ujar Netanyahu, seperti yang dilansir Anadolu Agency, Rabu (20/8).
Ia berkata, pejuangan mereka melawan kelompok teror telah berlangung panjang dan bertahun-tahun. Dalam beberapa pekan terakhir mereka telah memberikan pukulan besar kepada Hamas. "Pukulan yang paling serius sejak pembentukan mereka. Kami pun bertekad untuk melanjutkan dan menggunakan segala cara yang diperlukan," lanjutnya.
Zionis kembali melakukan serangan udara di jalur Gaza pada tambahan gencatan senjata 24 jam, Selasa lalu (19/8). Zionis menuduh pejuang Hamas yang menembakkan roket dan melakukan pelanggaran gencatan senjata yang diprakarsai Mesir. "jika mereka menembak, maka mereka akan menerima serangan balik tujuh kali lipatnya," uajrnya.
Ia mengatakan, saat ini penguasa de facto di Jalur Gaza tengah terisolasi. "Hamas terisolasi sekarang, Hanya ada Qatar, Turki, dan Iran yang mendukungnya," ungkap Netanyahu.