REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel menuding Hamas sebagai pihak yang menggalkan gencatan senjata terbaru di Gaza. Mereka mengklaim sekitar 175 roket telah ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza, sejak gagalnya gencatan senjata tambahan selama 24 jam, Selasa lalu (19/8).
"Sejak Hamas melanggar gencatan senjata terbaru, sudah lebih dari 175 roket ditembakkan pejuang Palestina ke Israel," ujar militer Zionis Israel dalam status akun twitter mereka dikutip Anadlu Agency, Rabu (20/8).
Sebanyak tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara yang kembali diluncurkan di Gaza, Selasa (19/8). Pejabat kesehatan Gaza juga mengatakan sedikitnya 40 orang terluka dalam serangan Israel.
Serangan ini, diluncurkan setelah perundingan gencatan senjata jangka panjang antara Palestina dan Israel di Kairo berakhir tanpa kesepakatan. Seorang gadis berusia tiga tahun, juga seorang wanita diketahui berada diantara korban tewas dalam serangan udara Israel, yang menargetkan rumah keluarga Al-Dalou di Kota Gaza.
Israel mengklsim, serangan udara diluncurkan sebagai balasan atas tiga roket yang mendarat di wilayah negara tersebut, sehari sebelumnya.
Hamas membantah bahwa kelompoknya telah menembak roket ke wilayah Israel. Bahkan, Hamas mengatakan Israel telah mencoba untuk menyabotase perundingan di Kairo.
"Kami tidak memiliki sedikitpun informasi bahwa pejuang kami telah menembakan roket ke wilayah Israel. Serangan yang kali ini Israel lakukan hanya bertujuan untuk menyabotase perundingan di Kairo," ujar juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri pada AFP, Selasa (19/8).