Kamis 21 Aug 2014 11:53 WIB

ADB: Asia tak Akan Bebas dari Kemiskinan pada 2030

Rep: Satya Festiani/ Red: Esthi Maharani
Asian Development Bank (ADB)
Foto: brecorder.com
Asian Development Bank (ADB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) melaporkan Asia tidak akan terbebas dari kemiskinan pada 2030. Hal itu akan terjadi jika garis kemiskinan ditingkatkan menjadi 1,51 dolar AS per orang per hari.

Ekonom ADB Guanghua Wan mengatakan, pada 2030 sebanyak 708 juta orang atau 17 persen dari populasi di Asia masih akan hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal sebelumnya Asia diprediksikan akan bebas dari kemiskinan sebelum 2030.

Wan mengatakan, selama ini garis kemiskinan di Asia dan Pasifik sebesar 1,25 dolar AS per orang per hari. Dengan menggunakan angka tersebut, kemiskinan ekstrim akan berhasil diberantas dari Asia sebelum 2030. Namun, garis kemiskinan sebesar 1,25 dolar AS dianggap tidak sesuai untuk diterapkan di Asia.

Menurutnya, angka tersebut tidak memperhitungkan biaya yang diperlukan kelompok miskin untuk mempertahankan standar hidup minimum di Asia.

"Kita harus merevisi garis kemiskinan di Asia," ujarnya dalam Seminar Poverty in Asia: A Deeper Look, Kamis (21/8).

Dalam revisi tersebut, ADB menggunakan data konsumsi kelompok miskin di Asia, dampak biaya yang bergejolak dan kerentanan terhadap bencana. Dari kalkulasi tersebut, garis kemiskinan Asia sebesar 1,51 dolar AS per orang per hari.

Dengan menggunakan data tersebut, tingkat kemiskinan Asia pada 2010 bertambah 9,8 persen, dari 20,7 persen menjadi 30,5 persen. Jumlah orang yang mengalami kemiskinan ekstrim juga bertambah 343,2 juta orang. Untuk Indonesia, tingkat kemiskinan naik menjadi 28 persen dari 18,1 persen jika menggunakan garis kemiskinan sebesar 1,51 dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement