Kamis 21 Aug 2014 16:02 WIB

Tiga Pimpinan Dibunuh Israel, Ini Sumpah Pejuang Hamas

Rep: C64/ Red: Erik Purnama Putra
Warga Jalur Gaza menaiki keledai di tengah serangan militer Israel.
Foto: Reuters
Warga Jalur Gaza menaiki keledai di tengah serangan militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Faksi perlawanan Palestina, Hamas bersumpah bahwa Israel akan membayar harga atas pembunuhan terhadap tiga komandan sayap bersenjata dalam serangan udara di Jalur Gaza, demikian laporan Anadolu Agency, Kamis (21/8).

"Pembunuhan terhadap komandan Al-Qassam adalah kejahatan besar yang dilakukan Israel. Dan, hal itu pun tidak akan merusak kehendak rakyat Palestina maupun perlawanan mereka," ujar Sami Abu Zuhri, Juru Bicara Hamas, Kamis.

Ia berkata, kejahatan tersebut tidak akan melemahkan perlawanan pejuang Palestina. Zionis Israel segera membayar harga kejahatan tersebut.

Sebelumnya, Al-Qassam meberitahu bahwa tiga komandan mereka telah tewas dalam serangan udara di Jalur Gaza selatan. Ketiga komandan itu adalah Mohamed Abu Shamala, Raed al-Attar dan Mohamed Barhoum.  Brigade Al-Qassam tidak memberikan rincian terkait kematian ketiga komandan mereka.

Israel mengatakan, Abu Shamala dan al-Attar telah bertanggung jawab atas puluhan serangan terhadap militer mereka, termasuk pula terhadap serangan pada 2006 lintas batas yang mana dua tentara tewas dan lainnnya diculik.

Israel terus menggempur Jalur Gaza pasca gencatan senjata tambahan yang diprakarsai oleh Mesir telah gagal pada Selasa (19/8) lalu. Yang mana Israel menuduh Hamas yang telah melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata tersebut.

Hingga saat ini sekita 2.050 lebih wargta Palestina meninggal dunia, sedangkan 10.200 lebih lainnya mengalami luka-luka. Dilaporkan mayoritas korban merupakan warga sipil, termasuk anak-anak, wanita dan kaum manula.

Serangan terbaru sejak Selasa lalu telah menyebabkan 25 lebih warga Palestina meninggal duni. Dan, terus menambahkan jumlah korban yang meninggal dunia akibat kekejian Zionis Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement