REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Faksi perlawanan Palestina, Hamas, bersumpah Israel akan membayar harga atas pembunuhan terhadap tiga komandan sayap bersenjata dalam serangan udara yang dilakukan di Jalur Gaza. Kabar itu disampaikan lewat pemberitaan kantor berita Anadolu Agency, Kamis (21/8).
''Pembunuhan terhadap komandan Al-Qassam adalah kejahatan besar yang dilakukan Israel. Hal itu pun tidak akan merusak kehendak rakyat Palestina maupun perlawanan mereka," ujar Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas.
Abu Zuhri mengatakan kejahatan tersebut tidak akan melemahkan perlawanan pejuang Palestina. Zionis Israel, ancam dia, akan segera membayar harga terhadap kejahatan yang telah dilakukannya tersebut.
Sebelumnya, Al-Qassam meberitahu bahwa tiga komandan mereka telah tewas dalam serangan udara di Jalur Gaza selatan. Ketiga komandan itu adalah Mohamed Abu Shamala, Raed al-Attar dan Mohamed Barhoum.
Brigade Al-Qassam tidak memberikan rincian terkait kematian ketiga komandan mereka. Israel mengatakan, Abu Shamala dan al-Attar telah bertanggung jawab atas puluhan serangan terhadap Israel, termasuk pula terhadap serangan pada 2006 lintas batas yang mana dua tentara tewas dan lainnnya diculik.
Israel terus menggempur Jalur Gaza pasca gencatan senjata tambahan yang diprakarsai oleh Mesir telah gagal pada Selasa (19/8) lalu. Yang mana Israel menuduh Hamas yang telah melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata tersebut.
Hingga saat ini sebanyak 2.050 lebih wargta Palestina telah gugur, sedangkan 10.200 lebih lainnya mengalami luka-luka. Dilaporkan mayoritas korban merupakan warga sipil, termasuk anak-anak, wanita dan kaum manula.
Serangan terbaru sejak Selasa lalu telah menyebabkan 25 lebih warga Palestina meninggal duni. Dan, terus menambahkan jumlah korban yang meninggal dunia akibat kekejian zionis Israel.