REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lima orang diadili di Cina pada Kamis (21/8) atas tuduhan melakukan pemukulan pada seorang wanita hingga tewas. Wanita tersebut dipukul di restoran McDonald setelah tersangka gagal merekrut korban bergabung dengan sekte mereka.
Dilansir dari The Washington Post, pelaku mengaku berasal dari kelompok 'Cahaya dari Timur'. Kelompok tersebut mengklaim memiliki jutaan anggota di Cina.
Pelaku diduga mencoba merekrut korban di McDonald di kota Zhaouyuan pada malam 28 Mei. Korban diduga menolak memberikan nomor teleponnya, hingga pelaku memukulinya dengan kursi dan gagang kain pel sampai mati. Rekaman CCTV dari kejadian tersebut merebak luas di media sosial.
Pria yang memegang pel diidentifikasi sebagai Zhang Lidong. Ia melakukannya bersama putrinya dan dua wanita lain. Media pemerintah Cina melaporkan anak di bawah umur akan ditangani secara terpisah.
"Putri saya bilang, dia (korban) bukan orang baik, dia adalah setan, roh jahat. Kami harus memukulinya sampai mati," kata Zhang.
Korban merupakan seorang ibu satu anak yang tengah menunggu suaminya di restoran. Ia kemudian didekati kelima pelaku. Korban sempat mengirim pesan ke layanan media sosialnya pada pukul 21.17 sebelum kelima pelaku memukulinya semenit kemudian.
Polisi tiba beberapa menit kemudian dan melarikan korban ke rumah sakit. Namun korban tewas di perjalanan pada pukul 21.45 waktu setempat.
Kelompok Cahaya dari Timur pertama kali dibentuk pada 1990 oleh seorang pria bernama Zhao Weishan.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan Zhao mengklaim Yesus telah bangkit sebagai istrinya, Yang Xiangbin. Pasangan tersebut melarikan diri ke Amerika Serikat pada September 2000.