REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Serangan udara baru Israel terhadap bagian tengah Jalur Gaza menewaskan dua orang Palestina dan melukai tiga orang lagi pada Kamis malam (21/8), kata beberapa saksi mata dan petugas medis setempat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan serangan udara tersebut menghantam Kota Deir El-Ballah di bagian tengah Jalur Gaza, sehingga jumlah korban jiwa pada Kamis (22/8), naik jadi 34.
Kementerian tersebut menyatakan agresi militer yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza, yang dimulai pada Selasa (8/7), sejauh ini telah menewaskan 2.083 orang, termasuk 561 anak kecil dan 255 perempuan, serta melukai 10.482 orang lagi.
Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza menyatakan Israel telah menembakkan sebanyak 20.000 ton peledak buatan AS ke Jalur Gaza dari udara, darat dan laut, sehingga mengakibatkan kerusakan besar, demikian laporan Xinhua.
Pada Kamis pagi, sayap bersenjata HAMAS, Brigade Al-Qassam, mengatakan Israel menewaskan tiga komandan seniornya selama satu serangan udara terhadap Kota Kecil Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.
Itu untuk pertama kali Brigade Al-Qassam pernah mengumumkan kematian pemimpinnya sejak Israel meningkatkan serangannya ke Jalur Gaza pada 8 Juli.
Pembunuhan tersebut terjadi cuma dua hari setelah Israel gagal membunuh pemimpin Brigade itu dalam serangan udara yang menewaskan putra dan istrinya. Setelah tewasnya ketiga komandan Hamas, Israel pada Kamis menyetujui pemanggilan sebanyak 10 ribu prajurit cadangan bagi perang yang diperkirakan meningkat di Jalur Gaza.
Pertempuran antara tentara Israel dan anggota HAMAS berlanjut pada Kamis larut malam, setelah gencatan senjata singkat yang diperantarai Mesir, saat pembicaraan bagi gencatan senjata yang lebih lama di Ibu Kota Mesir, Kairo, mulai goyah.