REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hizbullah Lebanon telah mengutuk tindakan mengerikan para pejuang Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) untuk memenggal wartawan Amerika James Foley.
Satu pernyataan yang dirilis oleh Hizbullah dalam hal ini mencatat, dukungan keuangan, senjata, keheningan politik dan media selain keraguan tentang kejahatan barbar oleh kelompok teroris di Suriah, Irak dan daerah-daerah lainnya, merupakan faktor utama untuk tindakan-tindakan mengerikan tersebut, yang tanpa kecuali akan mengancam siapapun.
Pernyataan itu muncul setelah gerakan ISIS, yang telah menyita banyak wilayah timur Suriah dan Irak utara, menyiarkan satu video yang menunjukkan seorang militan bertopeng memenggal wartawan AS James Foley. Pria berpakaian hitam itu mengatakan bahwa wartawan bebas (freelance) berumur 40 tahun, yang diculik di Suriah utara pada November 2012, telah dibunuh untuk membalas serangan-serangan udara Amerika terhadap ISIS.
Dia mengarak wartawan AS kedua, Steven Sotloff, di hadapan kamera dan mengatakan bahwa ia juga akan mati kecuali jika Presiden AS Barack Obama mengubah program penyerangannya.