REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak gencatan senjata, militer Israel telah melakukan segala upaya untuk mencari pemimpinan sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam Brigade Izzuddin el Deen.
"Kami akan terus untuk mencari dan menargetkan serangan kepada pemimpin Hamas di mana saja, dan di mana pun mereka berada," kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon seperti dilansir dari Reuters.
Israel meluncurkan serangan ke Gaza pada 8 Juli lalu. Sebanyak 2.066 warga Palestina meninggal dunia dan kebanyakan merupakan warga sipil. Sebanyak 425 ribu warga mengungsi.
Mantan kepala intelijen militer Israel Amos Yadlin yang terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata menyatakan telah mengubah strategi serangan kepada Hamas.
"Perdana menteri telah menerapkan strategi, ‘Anda menembak pada kita, kita akan membalas Anda tujuh kali lebih sakit. Kita memiliki angkatan udara yang akan menghancurkan Anda dengan kekuatan yang lebih besar'," ungkap Yadlin kepada sebuah stasiun radio Israel.
Kamis (21/8), Israel membunuh tiga komandan senior Hamas di jalur Gaza dalam sebuah serangan udara. Yaitu, Mohammed Abu Shammala, Raed al-Attar dan Mohammed Barhoum.
Israel pun menyatakan akan terus menarget para pemimipin Hamas.