REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyusun rancangan rencana strategi memerangi Ebola di Afrika Barat dalam enam hingga sembilan bulan mendatang. Namun, badan dunia tersebut mengisyaratkan belum yakin bisa menghentikan wabah tersebut pada tahun ini.
Lebih dari 1.300 orang tewas tahun ini akibat wabah virus terburuk tersebut dan WHO menuai berbagai kritikan, termasuk dari badan kemanusiaan Medecins Sans Frontieres (MSF), yang menyebut WHO bertindak terlalu sedikit dan terlalu lambat dalam mengatasi penyakit itu.
"WHO tengah mengerjakan dokumen peta jalan Ebola, ini benar-benar merupakan dokumen operasional mengenai bagaimana memerangi Ebola," kata jurubicara WHO Fadela Chaib, seperti dilansir AFP, Jumat (22/8).
"Dokumen ini merinci strategi bagi WHO dan partner bidang kesehatan selama enam hingga sembilan bulan mendatang," katanya.
Chaib yang ditanya apakah pemberian batas waktu itu berarti WHO memperkirakan epidemi yang sudah melanda Guinea, Liberia, dan Sierra Leone itu akan berlanjut hingga 2015, mengatakan, "Sejujurnya, tidak ada siapapun yang tahu kapan wabah Ebola ini akan berakhir," kata dia.
Wabah Ebola akan dinyatakan berakhir di sebuah negara jika dua periode inkubasi atau total 42 hari berhasil dilalui tanpa ada kasus lagi, katanya. Nigeria merupakan negara keempat yang mencatat kasus positif. "Dengan situasi yang berubah, dengan lebih banyak kasus dilaporkan, termasuk di tiga kawasan panas -Guinea, Sierra Leone dan Liberia- situasinya belum berakhir," kata Chaib.
"Jadi ini adalah dokumen rencana untuk enam hingga sembilan bulan yang pastinya akan kami kaji kembali ketika ada perkembangan baru," katanya. WHO akan mengeluarkan rincian rencana tersebut awal pekan depan.