Sabtu 23 Aug 2014 14:45 WIB

Siang-Malam Memaki Hitler Israel Malah Menirunya (3)

Tembok Israel yang memenjarakan warga Palestina.
Foto: Reuters/ca
Tembok Israel yang memenjarakan warga Palestina.

Oleh: Harun Husein     

Cukup lama soal ini diproses, dan memancing kontroversi, sampai akhirnya pihak universitas menyatakan itu merupakan bagian dari kebebasan akademik, sehingga tak bisa dituntut.

Gara-gara emailnya yang bikin heboh itu, Prof William akhirnya dicap antisemit, meski dia sendiri seorang Yahudi. Cap antisemit, merupakan cap yang bisa merepotkan di Barat sana.

William sendiri mengaku bingung, sebab kritiknya terhadap kebijakan Israel telah dicampuradukkan dengan tuduhan antisemit. “Itu seperti mengatakan saya adalah anti-Amerika, karena saya mengecam pemerintah AS atas invasinya di Irak. Itu absurd, dan tidak punya basis argumen… saya sendiri adalah Yahudi,” katanya.

Selain disampaikan Prof William, Aljazeera mencatat analogi Gaza dengan Ghetto Warsawa itu mula-mula dimunculkan oleh kalangan blogger, dan sejumlah media utama. Gambaran lain yang juga sama buruknya, yaitu membandingkan okupasi Israel dengan apartheid di Afrika Selatan, telah kian banyak diterima oleh masyarakat dunia, termasuk di Israel sendiri.

Namun, perbandingan itu terlalu lemah untuk memunculkan gambaran penderitaan rakyat Gaza sesungguhnya. Sehingga, Gaza kemudian disandingkan dengan Ghetto Warsawa, terutama untuk menarik perhatian media Barat. “Itu gambaran yang tak terhindarkan, terutama setelah perang 2008 dimulai,” tulis Aljazeera.

Tapi, bukan berarti analogi tersebut hanya menjadi propaganda yang dipaksakan. Nyatanya, memang banyak kemiripan Gaza dengan Ghetto Warsawa. Ghetto, adalah bagian dari sebuah kota di mana kalangan minoritas ditempatkan, khususnya untuk melakukan tekanan sosial, hukum, dan ekonomi.

Ghetto Warsawa, adalah ghetto terbesar di Polandia, yang pada Perang Dunia II menjadi wilayah caplokan Nazi. Di sana, 400 ribu orang Yahudi mendiami kawasan 3,4 kilometer persegi. Ghetto itu dikelilingi tembok setinggi tiga meter, yang di atasnya dipasangi kawat berduri, dan sekelilingnya dijaga pasukan yang siap mengokang senjata.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement