Sabtu 23 Aug 2014 14:51 WIB

Siang-Malam Memaki Hitler Israel Malah Menirunya (4)

Tembok Israel yang memenjarakan warga Palestina.
Foto: Reuters/ca
Tembok Israel yang memenjarakan warga Palestina.

Oleh: Harun Husein     

Ghetto Warsawa, adalah ghetto terbesar di Polandia, yang pada Perang Dunia II menjadi wilayah caplokan Nazi.

Di sana, 400 ribu orang Yahudi mendiami kawasan 3,4 kilometer persegi. Ghetto itu dikelilingi tembok setinggi tiga meter, yang di atasnya dipasangi kawat berduri, dan sekelilingnya dijaga pasukan yang siap mengokang senjata.

Gambaran seperti itu, kini terlihat di Gaza. Tembok yang dibangun Israel untuk memblokade Gaza, bahkan lebih tinggi, yaitu delapan meter, dengan panjang 60 kilometer. Ditambah 10 kilometer tembok yang dibangun Mesir atas bantuan AS, total tembok yang mengelilingi Gaza sekitar 70 kilometer, atau separuh panjang Tembok Berlin.

Sementara, bagian Gaza yang berhadapan dengan Laut Mediterania, juga diblokade, dan terus ditongkrongi kapal-kapal perang Israel, menjadikan kawasan laut ini pun bak tembok tak kasat mata.

Noam Chomsky, pakar politik dan linguistik Amerika, menyebut Gaza—yang luasnya 360 kilometer persegi, dengan penduduk seki tar 1,5 juta orang—penjara terbuka terbesar di dunia.

Dan, sekali perang pecah di kawasan padat penduduk itu, warga sipil pun langsung terjebak di zona perang, dan mereka tidak bisa lari ke mana pun. Pengepungan Israel atas Gaza —yang dibantu Mesir, dengan 10 kilometer temboknya di perbatasan Rafah— telah membangkitkan memori banyak orang tentang kontrol mutlak Nazi atas Ghetto Warsawa.

Dan, bila warga Ghetto Warsawa dikirim ke kamp konsentrasi untuk dibunuh di kamar gas, di Gaza warganya dibunuhi dengan ribuan ton bom.

Selain pembangunan tembok di sekelilingnya, dan tembak mati bagi yang berani melintasinya, masih banyak persamaan Gaza dengan Ghetto Warsawa.

Ghetto Warsawa, juga ghetto-ghetto lainnya, dihuni oleh orang-orang Yahudi yang dipaksa keluar dari rumahnya, kemudian digiring menuju salah satu sudut kota. Sementara, kebanyakan warga Gaza, adalah pengungsi dan keturunannya, yang terusir dari rumah-rumah mereka pada Perang 1948.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement