Sabtu 23 Aug 2014 16:01 WIB

AS akan Serang ISIS Jika Terancam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Warga Irak terlantar di wilayah Kurdi. Mereka sulit kembali ke rumah lantaran dihalangi kelompok ISIS.
Foto: AP
Warga Irak terlantar di wilayah Kurdi. Mereka sulit kembali ke rumah lantaran dihalangi kelompok ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menyatakan siap melakukan serangan terhadap ISIS jika kelompok radikal itu mengancam warga Amerika Serikat (AS). 

Pentagon pun telah memperingatkan ancaman ISIS dan mengatakan operasi terhadap kelompok itu mungkin sangat diperlukan. 

"Strategi apa saja yang digunakan untuk melawan ISIS juga harus dilakukan di kedua perbatasan di Irak dan Suriah," kata wakil penasehat keamanan nasional Ben Rhodes seperti dilansir Gulf Times.

"Jika kami mengetahui ada rencana melawan AS, kami mengetahui adanya ancaman terhadap AS dari mana saja, kami siap mengambil tindakan melawan ancaman itu," tambahnya. 

"Kami sudah menjelaskan, jika kalian menargetkan warga AS, kami akan menargetkan kalian di mana pun kalian berada, dan inilah yang akan memandu rencana kami pada masa depan," jelasnya. 

Sebelumnya, kelompok radikal ISIS telah menguasai dan merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. Puluhan ribu warga minoritas Irak pun mengungsi dan menyelamatkan diri.

AS juga telah melakukan serangan udara terhadap ISIS. Namun, ISIS juga telah melakukan aksi balasan terhadap dengan memenggal seorang jurnalis AS James Foley. 

Mereka pun juga telah menahan seorang warga AS lainnya dan mengancam akan membunuhnya jika negara Paman Sam itu masih melakukan serangannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement