Sabtu 23 Aug 2014 18:15 WIB

Krisis Suriah Renggut 200.000 Nyawa

Navi Pillay
Foto: EPA/Mauricio Duenas Castaneda
Navi Pillay

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia, Navi Pillay, pada Jumat (22/8) mengatakan lebih dari 191.000 orang telah tewas di Suriah antara Maret 2011 ketika krisis Suriah meletus hingga akhir April tahun ini. Ia mengatakan pertempuran yang berkecamuk di sana telah luput dari radar internasional.

"Navi Pillay mengatakan keterangan mengenai jumlah itu yang disiarkan oleh kantornya lebih dua kali lipat dari jumlah yang didokumentasikan setahun lalu," kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, Sabtu.

"Namun, ia mengatakan, tragisnya, jumlah baru tersebut barangkali meremehkan jumlah sesungguhnya orang yang tewas," katanya.

"Ibu Pillay mengatakan ia sangat menyesal pertempuran di Suriah dan dampaknya atas jutaan warga sipil telah luput dari radar internasional," kata Dujarric. ''Itu akibat terjadinya demikian banyak konflik bersenjata.''

Ia mengatakan sungguh memalukan bahwa kesulitan demikian banyak orang tak lagi menarik perhatian dan membiarkan itu berlanjut tanpa akhir sehingga mempengaruhi tetangganya Irak dan Lebanon,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.

"Para pembunuh, penghancur dan penyiksa di Suriah telah bertambah kuat dan berani akibat kelumpuhan internasional," kata Navi Pillay.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement