Ahad 24 Aug 2014 12:50 WIB

Kelompok Militan Libya Kuasai Bandara Tripoli

Rep: C92/ Red: Citra Listya Rini
Militan Libya
Foto: Press TV
Militan Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kelompok militan di Libya pada Sabtu (23/8) mengklaim telah merebut bandara utama Tripoli setelah sebulan bertempur dengan pasukan nasional Libya.

Gambar di media sosial menunjukkan para militan berada di kota Misrata, Libya merayakan kemenangan mereka di Bandara Internasional Tripoli. Mereka berdiri di pesawat-pesawat sipil.

Reuters melaporkan saluran-saluran TV Al Jazeera dan Al Arabiya juga melaporkan bahwa para militan tersebut telah menguasai bandara Tripoli. Fox News melansir jika pengambilalihan bandara ini benar, ini adalah perkembangan signifikan dalam pertempuran di Tripoli. 

Libya mengalami guncangan besar sejak tergulingnya Moammar Qadhafi tahun 2011. Banyak kelompok pemberontak yang membantu menggulingkan kediktatoran dia berubah menjadi kelompok bersenjata yang kuat. Mereka terhubung dengan kelompok-kelompok politik yang bertikai di negara tersebut. 

Pertempuran beberapa pekan terakhir telah merusak sebagian besar area di bandara internasional Tripoli. Bandara ini telah ditutup selama dua bulan terakhir. Selain bandara Tripoli, bandara Benina Benghazi juga ditutup. Para diplomat dan warga asing melarikan diri dari negara tersebut. 

Pertempuran di sekitar bandara Tripoli terjadi antara kelompok bersenjata Zintan dengan kelompok sekutu Islam di Misrata. Zintan baru-baru ini bergabung dengan salah satu suku terbesar di Libya, Warshafana. Sementara itu, kelompok di Misrata telah merekrut para militan lain, termasuk dari area pintu masuk Tripoli, Gharyan. 

Awal pekan ini, enam orang tewas akibat serangan udara misterius yang menargetkan militan  Misrata. Kepala Kantor Media Libya mengatakan, jet yang digunakan untuk melakukan pengeboman bukan milik tentara nasional Libya. 

Di Benghazi, tempat munculnya pemberontakan tahun 2011, Jendral Khalifa Hifter memimpin kampanye untuk melawan para ekstrimis Islam, termasuk Ansar al-Syariah. Kelompok ini dituduh melakukan serangan mematikan di gedung konsulat Amerika Serikat tahun 2012. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement