REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina di Gaza mendukung berlakukan gencatan senjata jangka panjang atau permanen. Namun, mereka menolak keras atas tuntutan pelucutan senjata para pejuang Palestina.
Ma'an News Agency, Ahad (24/8) melaporkan, terdapat hasil survei seribu warga Palestina di Gaza yang diakumulasi dari 14-19 Agustus oleh Pusat Palestina untuk Opini Publik.
Hasil tersebut menyebutkan lebih dari 90 persen warga Gaza berpikir, perlawanan merupakan kondisi "siap" atau "agak siap" untuk menghadapi serangan Israel. Kemudian, hasil 93 persen lainnya menentang pelucutan senjata kelompok perlawanan Palestina.
Hasil tersebut juga menyebutkan mayoritas warga Gaza menentang kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang diklaim Israel mendapatkan dukungan dari Gaza.
Pada saat yang bersamaan, serangan Israel terhadap Gaza sejak 8 Juli lalu telah menyebabkan lebih dari 2.100 rakyat Palestina meninggal dunia. Kemudian lebih dari 10.500 lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar merupakan warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan kaum manula.
Hasil survei menyebutkan, sekitar 80 persen menilai sikap Obama sangat pro-Israel terekait konflik yang saat ini terjadi. Sementara itu, sekitar 65 persen mengatakan cukup pas dengan upaya Mesir dalam membantu menengahi Palestina dan Israel guna mencapai gencatan senjata permanen.
Temuan lainnya, lebih dari 80 persen mendukung intervensi Pengadilan Pidana Internasional (ICC) terhadap Israel atas segala kejahatan perang yang dilakukan negara zionis itu selama pertemuran di Gaza berlangsung.