Senin 25 Aug 2014 12:46 WIB

Irak Pinta Bantuan Dunia Perangi ISIS

Rep: dessy saputri/ Red: Muhammad Hafil
Gerilyawan ISIS
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID,  BAGHDAD -- Irak meminta dukungan dunia internasional menghadapi kelompok radikal ISIS. Irak pun dilaporkan telah mendapatkan dukungan dari Iran untuk melawan ISIS, namun mereka tidak mengirimkan tentaranya.

Dilansir dari Channel News Asia, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari mendesak adanya dukungan dunia internasional. "Irak membutuhkan bantuan dan dukungan dari semua orang, semua militer untuk melawan terorisme, tetapi bukan dalam bentuk pasukan karena tak ada kekurangan jumlah pasukan," kata Zebari saat konferensi pers dengan Menlu Iran Mohammed Javad Zarif.

Zarif saat itu sedang dalam kunjungannya ke Baghdad selama dua hari. Iran tengah bekerja sama dengan Irak serta menyerukan dukungan internasional yang lebih besar kepada Irak. "Kami bekerja sama dengan pemerintah Irak serta dengan pemerintahan Kurdi untuk mengusir kelompok ini," jelas Zarif.

Zarif mengatakan ISIS telah melakukan aksi genosida dan kriminalitas terhadap kemanusiaan sehingga perlu dilawan oleh dunia internasional serta oleh semua negara di wilayah itu. "Tetapi kami tak yakin mereka membutuhkan bantuan kehadiran pasukan Iran untuk melakukan tugas ini," tambahnya. 

Irak tengah berupaya menghadapi kekejaman ISIS setelah kelompok tersebut menguasai sejumlah kota di Irak. Sejak 8 Agustus silam, kelompok itu pun mulai diserang oleh Amerika Serikat di utara Irak untuk membantu pasukan Kurdi mempertahankan wilayahnya. 

"Kami melancarkan serangan pagi ini terhadap ISIS di wilayah Qaraj di tenggara Mosul dan memukul para militan keluar dari wilayah tersebut setelah dua jam pertempuran," kata Kolonel Staff Peshmerga Salim al-Sorchi. 

Pada Minggu, pasukan keamanan Irak juga dilaporkan telah mengusir para kelompok bersenjata di kilang minyak Baiji. Sementara itu, Amerika Serikat yang telah melancarkan 90 serangan udaranya terhadap ISIS di Irak mengatakan operasi di Suriah melawan ISIS juga perlu dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement