REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Dua orang petani di Tasmania menemukan seekor domba yang diyakini merupakan domba dengan bulu paling tebal di dunia.
Peter Hazell mengatakan dia sama sekali tidak kesulitan menangkap domba tersebut yang tengah berkeliaran tak tentu arah dikebun miliknya di Midland, Tasmania, Ahad (25/8) lalu, lantaran kedua matanya tertutup bulu tebal. "Domba itu tidak bisa melihat, jadi saya bisa langsung menyergapnya,” tutur Hazell.
Meskipun tampaknya domba itu belum pernah dicukur bulunya, namun domba merino jantan yang diperkirakan berusia enam tahun itu langsung dijuluki Shaun the Sheep, mencontoh program televisi anak-anak populer '.
Netty Hazell mengatakan lantaran tidak pernah dicukur, bulu domba Shaun sampai menggelayut kebawah, sepertinya Shaun membawa sekitar 20 kilogram bulu. "Ini adalah domba terberat yang pernah saya angkat," ujar Netty Hazell.
Domba Shaun diperkirakan berasal dari peternakan di pantai timur Tasmania, itu artinya domba tersebut telah berkeliaran selama enam tahun terakhir di Tasmania. Mungkin karena itu juga Shauna tidak pernah dicukur bulunya.
Hazell mengatakan sangat luar biasa mengingat bagaimana domba itu mampu bertahan hidup berkeliaran di alam liar selama itu tanpa terkena serangan udara panas atau terserang lalat.
Ikut kompetisi bulu domba dunia
Saat ini rekor dunia untuk bulu-domba terberat dipegang oleh seekor domba di Selandia Baru bernama Shrek. Pasangan petani Hazells berencana akan mencukur Shaun dalam beberapa hari ke depan dan melihat apakah dia bisa mengambil alih rekor tersebut.
Hazell mengatakan dia akan mengikutsertakan rekor bulu domba Shaun dalam acara di Australia. "Ada tiga atau empat titik bulunya yang kusut, tapi meski demikian..kualitas bulu Shaun sangat baik," Hazell menambahkan.