REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA --Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan sejumlah peralatan pelindung bagi staf medis untuk Republik Demokratik Kongo. Langkah ini menyusul diumumkannya negeri tersebut sebagai negara Afrika kelima dalam tahun ini yang ikut terimbas wabah Ebola.
“Kementerian kesehatan (Kongo) telah menyatakan adanya wabah ini di sana. Kami tentu juga akan mengambil langkah sebagaimana mestinya," ujar juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, kepada Reuters di Jenewa, Senin (25/8).
Pemerintah Kongo pada Ahad (24/8) lalu menyatakan, mereka telah mengidentifikasi keberadaan virus Ebola di Provinsi Equateur. Dua pasien terbukti positif terkena virus tersebut, meskipun Menteri Kesehatan Kongo, Felix Kabange Numbi, sebelumnya sempat membantah kaitan penyebaran penyakit ini dari negara-negara di belahan barat Afrika.
Menurut para pejabat, Ebola telah menewaskan 13 orang di wilayah itu, termasuk lima petugas kesehatan. Kabange mengatakan, 11 pasien yang mengidap penyakit tersebut kini dalam isolasi. Sementara, 80 orang lainnya yang diduga terinfeksi virus ini masih sedang ditelusuri keberadaannya. Terutama mereka yang berada di Djera, sebuah daerah yang berjarak sekitar 1.200 km dari ibu kota Kongo, Kinshasa, dan 375 km dari ibu kota provinsi, Mbandaka.
“Daerah Djera akan ditempatkan di bawah karantina,” tutur Kabange. Ebola telah menjadi wabah yang merisaukan di Liberia, Guinea, Sierra Leone, dan Nigeria. Sampai saat ini, tercatat sebanyak 1.427 orang dilaporkan tewas akibat virus tersebut, sedangkan 2.615 lainnya telah terinfeksi sejak Maret lalu.