REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Setelah membubarkan parlemen, pada Senin (25/8) kemarin Presiden Ukraina Petro Poroshenko juga menyerukan pemilihan umum dini pada 26 Oktober.
Poroshenko menyatakan pemilihan umum 2012 tidak jujur dan tidak demokratis. "Korupsi, pengangguran dan kemiskinan menimbulkan kerusakan yang tak lebih besar dibandingkan dengan Grad (sistem roket) atau Buk (sistem pesawat anti-pesawat)," ujarnya.
Poroshenko menuturkan, anggota parlemen akan melanjutkan tanggung jawab mereka sampai parlemen baru terbentuk. "Arseniy Yatsenyuk akan tetap memangku jabatan sementara sampai penggantinya ditetapkan. Ia telah menjadi perdana menteri sejak Februari, setelah penggulingan presiden Viktor Yanukovych," tuturnya.