REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH-- Organisasi Kerja sama Islam (OIC) dan Dewan Kerja sama Semenanjung Arab (GCC) mengecam serangan oleh sejumlah orang bersenjata ke masjid Muslim, Masjid Mos'ab ibn Omayr, di Provinsi Diyala, Irak, Jumat lalu. Serangan itu menewaskan 73 orang.
Sekretaris Jenderal OIC, Iyad Ameen Madani, menyampaikan belangsungkawa kepada keluarga korban. Serangan ini dinilai hanya menyulut ketegangan di antara komunitas berbeda di Irak, demikian dilansir Arab News, Ahad (24/8).
Sebab tak hanya keharmonisan masyarakat saja yang terganggu, tapi juga masa depan Irak. OIC meminta pemerintah juga bisa bersikap adil kepada semua kelompok dan berupaya menciptakan rekonsiliasi antar kelompok. OIC, kata Madani, siap mendukung jika Irak melakukan upaya itu.
Sekretaris GCC Abdul Latif bin Rashid al-Zayani mengatakan serangan itu bertentangan dengan nilai religius, kemanusiaan dan etika. ''Serangan ini mencerminkan dekadensi moral militan Irak dan bagaimana pendekatan sektarian telah mendorong mereka melakukan serangan terhadap jamaah shalat di rumah Allah SWT,'' tutur al-Zayani.
GCC meminta otoritas Irak untuk melakukan identifikasi pihak-pihak yang bertanggungjawab atas serangan itu. Keadilan hukum harus diberikan kepada keluarga para korban.