Selasa 26 Aug 2014 21:14 WIB

Polisi Australia Lelang Mobil yang Digunakan Pebalap Liar

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah mobil mewah yang disita dari seorang pengemudi yang berulang kali menggunakannya untuk kebut-kebutan akan dilelang oleh pemerintah negara bagian Australia Barat di Perth. Selanjutnya, dana hasil lelang digunakan untuk Badan Dana Korban Trauma di Jalan.

Polisi sudah mengajukan kepada pengadilan setempat untuk menyita mobil milik seorang pemuda berusia 22 tahun dari Port Hedland, setelah dia dikenai dakwaan mengebut untuk ketiga kalinya. Port Hedland terletak sekitar 1650 km dari ibukota negara bagian Perth. Mobilnya, HSV Senator buatan tahun 2007 diperkirakan akan terjual seharga $35 ribu (sekitar Rp 350 juta) ketika dilelang dua minggu mendatang.

Pemuda tersebut dinyatakan bersalah mengemudi secara ceroboh di tahun 2009, 22 hari setelah dia mendapatkan SIMnya, dan mobil yang dikendarainya disita selama sebulan ketika itu. Di tahun 2011, dia kembali didakwa melakukan hal ayng sama, setelah mengalami insiden di sebuah tempat parkir, karena hampir menabrak dua pengendara sepeda, dan mobilnya juga disita untuk kedua kalinya.

ina_hoon car

Mobil yang digunakan mengebut ini bernilai Rp 350 juta di pasaran. (Photo: ABC News)

Bulan Maret lalu, dia dinyatakan bersalah mengendarai mobilnya dengan kecepatan 182 km per jam di zona maksimal 110 km, dan mobilnya disita selama tiga bulan karena sebelumnya sudah pernah didakwa. Polisi kemudian mengajukan penyitaan tetap.

Menteri Urusan Kepolisian Negara bagian Australia Barat Liza Harvey mengatakan sangat jarang mobil disita secara permanen dan kemudian dilelang, karena kebanyakan yang disita sebenarnya tidak layak jalan.

"Ini adalah pesan jelas yang hendak kami sampaikan kepada masyarakat di Australia Barat," katanya, baru-baru ini.

"Kalau anda sudah terkena dakwaan tiga kali, dan kalau anda memiliki mobil berharga, kami akan menjualnya," jelasnya. "Kami akan menggunakan uangnya untuk meningkatkan keselamatan jalan raya di Australia Barat."

Liza Harvey mengatakan dia tidak merasa kasihan dengan pemuda tersebut.

"Mungkin dia akan menyesal ketika melihat berita ini di televisi nanti malam. Namun di sini aturannya jelas, kalau anda melakukan pelanggaran tiga kali, maka hukumannya sudah jelas," tambah Liza Harvey.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement