REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Penyanyi rock Bryan Adams menegaskan sikapnya mengecam keras serangan Israel di Gaza, Palestina. Musisi asal Kanada itu mengatakan serangan di Gaza adalah tindakan kriminal yang bertentangan dengan kemanusiaan.
"Saya tidak bisa berbicara untuk orang lain. Saya hanya berbicara untuk diri saya sendiri. Saya mengatakan bahwa perang melawan Gaza adalah sebuah tindakan kriminal melawan kemanusiaan," ujar Adams menjawab pertanyaan dua followernya di akun @bryanadams.
Sebelumnya, 11 Agustus silam, Adams mendorong Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, untuk menunjukkan dukungannya untuk Gaza seperti yang dilakukan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. "Tuan Perdana Menteri @pmharper, PM Inggris mengirimkan 20 juta sebagai bantuan untuk Gaza. Dimana dukungan Kanada untuk rakyat Palestina?"
Twit tersebut mendapatkan reaksi beragam dari para pengikut pelantun hits 'Please Forgive Me' dan 'Everything I Do'di tahun 90-an itu. Adams pun kemudian menegaskan sikapnya mendukung rakyat Gaza. "Blokade Israel di Gaza telah memasuki tahun kedelapan dan membuat 1,7 juta penduduknya miskin," tulisnya.
Meskipun sejumlah pengikutnya mengecam, namun Adams tak goyah dengan pendiriannya. Saat dua orang pengikutnya mengatakan bahwa tiga remaja Israel dibunuh di Tepi Barat awal tahun ini, menurut Adams hal itu tak boleh jadi pembenaran.
"Hal itu tak pernah terbukti siapa yang bertanggung jawab, dan itu bukan justifikasi untuk membunuh 2.000 lebih orang dan 541 anak-anak," katanya.