Rabu 27 Aug 2014 08:05 WIB

Heli Rusia Diduga Ditembak di Sudan Selatan

Peta wilayah Sudan Selatan
Foto: IST
Peta wilayah Sudan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Maskapai penerbangan Rusia, UTair, mengatakan helikopter Mi-8 miliknya yang disewa oleh Perserikatan Bangsa Bangsa di Sudan Selatan Selasa ditembak jatuh, menurut informasi awal.

"Menurut informasi awal, helikopter itu ditembak jatuh dengan tembakan dari permukaan-ke-udara dan terperosok tiga kilometer

jauhnya dari bandara tujuan," kata perusahaan itu dalam satu pernyataan.

Dikatakan empat anggota awak berada di dalam pesawat tersebut.

PBB mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa tiga awak mereka tewas ketika pesawat tersebut jatuh dalam penerbangan kargo rutin.

Sebelumnya, misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) telah mengutuk penahanan satu tim yang terdiri atas enam pemantau gencatan senjata dan tiga anggota awak penerbangan oleh pemberontak, kata seorang juru bicara PBB, Senin.

Pemantau Lembaga Antar-Pemerintah mengenai Pembangunan (IGAD) adalah bagian dari tim pengabsahan dan sedang melakukan misi rutin ketika mereka ditahan pada Sabtu di Bouth, Negara Bagian Unity, oleh pasukan yang bersekutu dengan Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA), kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan seperti yang dikutip oleh Kantor Berita Tiongkok Xinhua.

Di dalam satu pernyataan pers, misi tersebut kembali menyampaikan dukungan penuhnya bagi mekanisme penengahan, pemantauan dan pengabsahan IGAD sebagaimana disepakati oleh kedua pihak pada 23 Januari 2014.

Misi itu menyerukan kerja sama penuh oleh semua pihak dalam menemukan penyelesaian yang damai dan langgeng bagi krisis saat ini.

Pertikaian politik di dalam negeri antara Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya Riek Machar telah berubah menjadi konflik besar yang telah membuat lebih dari 102.000 warga sipil menyelamatkan diri ke pangkalan UNMISS di seluruh negeri tersebut.

Menurut data PBB, krisis tersebut telah membuat sebanyak 1,5 juta orang meninggalkan rumah mereka, dan membuat lebih dari tujuh juta orang terancam kelaparan dan penyakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement