REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para pekerja di perkotaan didesak untuk mengganti sepatu kantoran mereka dengan sepatu boot. Tujuannya agar bisa berpartisipasi dalam proyek taman komunitas yang baru diluncurkan.
Taman seluas 1.500 meter persegi ini juga akan mengajarkan para penduduk bagaimana menjadi petani urban serta mendorong mereka untuk menanam bahan pangan ramah lingkungan di rumah mereka.
Kepala operasional dan hortikultura di South Bank, Paul Hoffman, mengatakan, ia berharap agar para penduduk dan pekerja kantoran di distrik bisnis akan mendukung dan terlibat dalam proyek ini. “Ini adalah taman dapur yang produktif dan kami bekerja dengan para relawan untuk membuat taman agar warga melihat apa yang tepatnya bisa ditanam di Queensland tenggara. Warga akan bisa turut serta dan memilih tanaman dalam perjalanan pulamg dari kantor,” jelas Paul, baru-baru ini.
Ia mengatakan, tim relawan akan ditempatkan di taman, mencabuti rumput liar seraya menjelaskan kepada warga tentang tanaman mana yang sedang ditanam dan apa yang siap panen. “Warga akan belajar mana yang sudah matang dan mana yang belum sebelum memetik buah dan sayuran. Ada banyak pot di sekitar taman untuk menunjukkan kepada warga yang tinggal di apartemen, tanaman apa yang bisa ditumbuhkan di balkon mereka,” ujarnya.
Paul menuturkan, dengan adanya sejumlah warga yang mampir untuk mencicipi produk taman, penting bagi seluruh pihak untuk menjauhkan bahan kimia dari taman. “Tanaman yang ditanam di sini organik dan kami menggunakan prinsip-prinsip organik di seluruh taman. Sayur kale yang berwarna siap untuk memberi gambaran pada warga tentang wujud taman ini di kemudian hari dan kami akan merotasi tanaman sesuai dengan musimnya,” utaranya.
Kelompok ini telah merencanakan untuk menanam tanaman musim panas yang akan dilakukan akhir tahun ini.