REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA-- Pemerintah Suriah dan ISIS dilaporkan telah melakukan kejahatan perang terhadap kemanusiaan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh penyelidik PBB dalam laporannya yang terdiri dari 45 halaman di Jenewa, Rabu kemarin.
Dilansir dari The Guardian, pasukan pemerintah Suriah telah menghantam sejumlah daerah sipil menggunakan bom barrel sebanyak delapan kali pada April dan Mei tahun ini. Sejumlah bom tersebut diyakini mengandung bahan kimia gas khlorine. Mereka juga diyakini telah melakukan kejahatan perang lainnya yang harus diusut.
"Kekerasan terjadi di penjuru perbatasan di Republik Arab Suriah, dan para kelompok ekstremis melakukan tindakan brutal dalam konflik ini," tulis laporan tersebut.
Selain itu, angka kematian yang terjadi di dalam tahanan Suriah juga meningkat. Analisa forensik terhadap 26.948 foto yang diambil dari 2011-2013 di pusat tahanan pemerintah pun mendukung hasil penemuan penyiksaan dan kematian terhadap para tahanan.
"Gencatan senjata yang dibuat-buat, yang merupakan strategi pengepungan dan bombardir pemerintah, sering kali diikuti dengan penahanan massal dari kelompok pria yang ikut bertempur. Kebanyakan dari mereka juga telah menghilang," kata laporan itu.
Pada awal tahun ini, Guardian melaporkan sebanyak 11 ribu orang telah tewas di penjara Suriah. Laporan tersebut juga menyebutkan kelompok radikal ISIS di utara Suriah melakukan serangan untuk menakut-nakuti warga, termasuk melakukan amputasi dan pembunuhan didepan publik, serta pencambukan.
"Di daerah yang dikuasai oleh ISIS, khususnya di utara dan timur laut negara tersebut, biasanya terjadi eksekusi, pemotongan bagian tubuh, serta pencambukan di tempat umum," kata komisi penyelidikan HAM independen di Suriah. "Eksekusi yang dilakukan di ruang publik menjadi hal yang biasa pada hari Jumat di Raqqa dan di daerah yang dikuasai oleh ISIS seperti di Aleppo," tambahnya.
Ia juga mengatakan sejumlah mayat pun dipertontonkan selama beberapa hari guna meneror dan mengancam penduduk setempat. Tak hanya itu, tindakan brutal itu juga dipertontonkan di depan anak-anak.
"ISIS di Irak dan al-Sham telah melakukan penyiksaan, pembunuhan terhadap warga sipil di Aleppo dan Raqqa. Tindakan ini menambah daftar kejahatan kemanusiaan," lanjutnya.