REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengucakan terima kasih kepada Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi. Menyusul peran Mesir yang turut membantu pemecahan konflik di Jalur Gaza.
Ungkapan terima kasih ini sekaligus sebagai bentuk penghargaan kepada Mesir, yang selama ini menjadi pihak penengah dalam perundingan antara Palestina dan Israel untuk mengadakan gencatan senjata permanen.
Gencatan senjata antara Palestina dan Israel berlangsung sejak Selasa (26/8) sore. Hamas telah mendeklarasikan kemenangan atas terpenuhinya tuntutan-tuntutan utama delegasi Palestina, yang disebut telah disetujui Israel.
Pemerintah Israel dilaporkan telah melaksanakan sebagian ketentuan yang ada dalam perjanjian gencatan senjata. Di Gaza, para petani dan nelayan telah kembali melakukan pekerjaan mereka.
Para petani kini telah dapat bercocok tanam hingga sekitar 100 meter dari perbatasan wilayah Israel. Kini, para nelayan dapat berlayar hingga sejauh enam mil dari lepas pantai.
Berbeda dengan dahulu, para petani dan nelayan yang berada di sekitar wilayah perbatasan dengan Israel kerap ditembaki oleh pasukan militer negara tersebut.
Pertempuran di Gaza yang telah berlangsung selama 51 hari telah mengakibatkan lebih dari 2140 warga Gaza tewas dan 12 ribu lainnya terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil, yang termasuk diantaranya wanita, anak-anak, dan orang tua.